<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d23213192\x26blogName\x3dEMERSON,+LAKE,+PALMER,+AND+CULAR\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://thedeadlyjournals.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://thedeadlyjournals.blogspot.com/\x26vt\x3d-9191776653745866513', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Monday, November 28, 2011 - 3:31 PM
"C'EST LA VIE

Ayo nikmati hidup!


Gila ya, cepet banget bumi berevolusi.

Gue barusan chatting sama temen dekat gue dari SMP dan kami ngomongin tentang kuliah kerja nyata a.k.a kerja praktek. Gila ya, nggak kerasa banget yang tadinya kami masih orok tiba-tiba sekarang udah tante-tante workaholic! *nggak juga sih lebay aja. Besok-besok pasti gue bakalan mendapati kami ngobrol tentang kerjaan kami di kantor, lusa bakalan tentang suami dan anak kami, minggu depan tentang kesuksesan kami, bulan depan tentang cucu kami.
OMG, cepet banget bumi berevolusi!

Jujur, gue pengen banget suatu hari ngerasain kaya gini lagi; cepet banget bumi berevolusi. Tapi sekarang, mmm, siapa sih yang nggak pengen ngerasain masa muda lagi? Nggak ada hubungannya sama sifat im/mature seseorang, tapi siapa sih yang mau ngerasain pendakian tingkat stress yang lebih tinggi?

Waktu lo masih kecil pasti lo pengen banget cepet-cepet jadi dewasa. Pasti menyenangkan bisa nonton konser sampe larut malem, bisa berkelana kemana aja, nggak diatur sama ortu lagi, dan nyobain hal-hal yang cuma orang dewasa bisa lakuin. Tapi, saat ini, diumur kesekian belas dimana tahun depan gue udah nginjek kepala dua dan udah bisa disebut sebagai dewasa awal, gue ngerasa, semakin dewasa kita beban kita semakin banyak a.k.a nggak lebih menyenangkan dari masa muda gue.
Gue nggak ngomongin tingkat kegampang/susahan stress seseorang tapi absolut banget statement gue diatas.

Coba ntar pas nikah, waktu kecil bayangan kita "enak ya nikah, bisa beli rumah sendiri, bisa punya anjing dan ternak hewan dirumah, bisa ngedekor rumah kaya di tipi-tipi, markirin mobil dari yang rongsok ampe yang mengkilap".
Tapi faktanya, setelah gue dibukakan mata melihat pernikahan disekeliling gue, itu semua cuma hal yang kecil. Headlinenya adalah gimana lo bisa mengharmoniskan kehidupan lo dengan pasangan lo, gimana bisa ngerawat anak dengan baik + sukses dikarir + akur sama suami + sosialisasi lancar.
Gila, ngurusin diri sendiri aja udah rempong rumpies gimana ngurusin anak orang? Apalagi ngurusin orok?!?!

Oke lah, pernikahan sounds cheesy. Contoh lain: Karir. Yang dulunya kita mikir kalo kerja enak dapet duit, kemana-mana bisa beli apa yang kita mau tanpa batasan. Dan kita sekolah tinggi-tinggi buat apa kalo ga buat cari kerja, dapet duit, naik pangkat, sukses, tajir. Tapi ternyata problem dibalik itu nggak kalah dahsyat dibandingkan khayalan tingkat tinggi kita waktu kecil; nggak akur sama teman kantor, pangkat nggak naik-naik (alhasil gaji juga stuck), harus ngebiayain keluarga lo which is lo nggak bisa menikmati netto gaji lo sendiri.

Jadi intinya semakin lo dewasa, semakin lo ngurusin banyak orang, masalah mereka, dan tetek bengeknya. Balik lagi, ngurusin diri sendiri aja belom bisa, gimana ngurusin orang?
Nah, tapi justru itu, sampe kapan lo nggak khatam ngurus diri sendiri dan nggak berani beralih ngurusin orang? Semua itu proses yang abstrak, nggak kerasa bumi berevolusi cepet banget tapi ternyata dibalik itu kita punya pelajaran yang ternyata berguna buat kedepan.

Overthink emang nggak perlu-perlu amat, tapi apa salahnya menerawang masa depan kita secara global? *meskipun ujung-ujungnya apa kata si bos besar. Inilah siklus hidup yang emang darisononya wajib terlaksana mau nggak mau ikhlas nggak ikhlas. Terus, kate lapo?!
Jadi daripada parno sendiri menunggu eksekusi keabsolutan siklus hidup, mendingan nikmatin hidup lo selagi lo bisa hidup menikmati hidup lo. Seenggaknya kita bisa bersyukur sama apa yang kita punya sekarang, daripada mikir jauh tapi menyesal di kemudian hari, ya nggak?








FORGOTTEN FACES
 



RETYCULAR



Find me on Polyvore






WHEREVER I MAY ROAM

12 accompaniers:

1. Black Sabbath- Into the void
2. Vampire Weekend- Mansard Roof
3. Volmusik- Polkazeit in tirol
4. Foo fighters- Doa
5. Imogen Heap- Goodnight and go
6. Monkey Majik- Fly
7. Navicula- Menghitung mundur
8. Twisted Sister- We're not gonna take it
9. Slank- Juwita Malam
10. Motley Crue- Dr. Feelgood
11. God Bless- Maret 1989
12. Pantera- I'm Broken


Photobucket

 


WAKING THE FALLEN




BETRAYED

 

AAAAAAA